Sejarah Pendakian Gunung di Dunia dan Indonesia

Sejarah Pendakian Gunung di Dunia dan Indonesia

Projusticia.id - Pendakian gunung sebenarnya sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak zaman dulu. Kisah ini dimulai dengan Nabi Adam AS yang menjelajahi Bukit Tursina untuk mencari cintanya, Siti Hawa. Selain itu, Siti Hajar juga melintas dari Bukit Marwah ke Bukit Safa ditemani oleh malaikat Jibril untuk mencari air bagi Ismail yang sedang kehausan.

Nabi Muhammad SAW juga mendaki ke Gua Hira untuk menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Hingga saat ini, pendakian gunung terus dilakukan oleh banyak orang, dan mungkin suatu saat nanti Anda pun akan melakukannya untuk melanjutkan amanah menjaga kelestarian alam.


Sejarah Pendakian Gunung di Dunia

Pendakian gunung telah menjadi bagian dari sejarah manusia sejak lama. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah pendakian gunung di dunia:

  • 1942: Anthoine de Ville memanjat tebing Mont Aiguille (2.907 m) di Pegunungan Alpen untuk berburu kambing gunung.
  • 1624: Pastor-pastor Jesuit melintasi Pegunungan Himalaya dari Gharwal di India ke Tibet untuk menjalankan tugas misionaris.
  • 1760: Professor de Saussure menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menaklukkan puncak Mont Blanc untuk kepentingan ilmiah.
  • 1786: Puncak tertinggi di Pegunungan Alpen, Mont Blanc (4.807 m), akhirnya dicapai oleh Dr. Michel Paccard dan Jacques Balmat.
  • 1852: Alfred Wills melakukan pendakian ke puncak Wetterhorn (3.708 m), menandai dimulainya pendakian gunung sebagai olahraga.
  • 1852: Sir George Everest menentukan ketinggian puncak tertinggi dunia, yang kemudian dinamakan dengan namanya (8.848 m). Orang Nepal menyebutnya Sagarmatha, dan orang Tibet menyebutnya Chomolungma.
  • 1878: Clinton Dent memanjat tebing Aiguille de Dru di Prancis, memicu tren pemanjatan tebing curam dan sulit, yang dianggap sebagai kelahiran panjat tebing modern.
  • 1895: AF Mummery, yang disebut sebagai bapak pendakian gunung modern, hilang di Nanga Parbat (8.125 m), dalam pendakian pertama ke puncak di atas 8.000 m.
  • 1924: Mallory dan Irvine mencoba mendaki Everest, tetapi keduanya hilang di ketinggian sekitar 8.400 m.
  • 1953: Pada 29 Mei, Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay akhirnya mencapai puncak Everest.


Baca juga: Mengenal Risiko Saat Mendaki Gunung dan Cara Menghadapinya


Sejarah Pendakian Gunung di Indonesia

Pendakian gunung juga memiliki sejarah panjang di Indonesia. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah pendakian gunung di Indonesia:

  • 1623: Yan Carstensz adalah orang pertama yang melihat adanya pegunungan tinggi dan tertutup salju di pedalaman Irian.
  • 1899: Ekspedisi Belanda yang membuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz hampir 3 abad sebelumnya tentang “pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju” di pedalaman Irian. Namanya diabadikan sebagai nama puncak yang kemudian diketahui sebagai puncak tertinggi di Indonesia.
  • 1962: Puncak Carstensz berhasil dicapai oleh tim yang dipimpin Heinrich Harrer.
  • 1964: Beberapa pendaki Jepang dan tiga orang Indonesia, yaitu Fred Athaboe, Sudarto, dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Jaya di Irian. Puncak yang berhasil didaki ini sempat dianggap sebagai Puncak Carstensz sebelum kemudian dibuktikan salah.
  • 1964: Puncak Eidenburg di Irian berhasil didaki oleh ekspedisi yang dipimpin Philip Temple. Pada tahun yang sama, dua perkumpulan pendaki gunung tertua di Indonesia lahir: Wanadri di Bandung dan Mapala UI di Jakarta, diikuti oleh berbagai perkumpulan pencinta alam lainnya.
  • 1972: Mapala UI, yang di antaranya terdiri dari Herman O. Lantang dan Rudy Badil, berhasil mencapai Puncak Carstensz. Mereka adalah orang-orang sipil pertama dari Indonesia yang mencapai puncak ini.

Posting Komentar

Jangan tinggalkan apapun, kecuali jejak.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak